home

Minggu, 21 Maret 2010

Arti sebuah Kritik Bagikan

dari sebuah message kiriman seorang teman, dengan melalui editan .

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak
bisa menerima kritikan."
-- Halle Berry, 2005


Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Sahabat? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...
Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik. Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokoh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Sahabat suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Sahabat mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apayang harus Sahabat lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.

Berikut tips untuk Sahabat saat menghadapi kritik:

  • Ubah Paradigma Sahabat Terhadap Kritik; 
Sahabat, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.
Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya. Bayangkan jika Sahabat harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Sahabat! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk  koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.
  • Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Sahabat bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Sahabat. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya. Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Sahabat. Tokh Sahabat tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.
Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal
Sahabat.
  •  Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Sahabat tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.
Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Sahabat kelak.
Jangan pernah Sahabat balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...
  •  Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari. Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Sahabat untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Sahabat.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.
So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan lapang dada! :-)


Sumber: http://www.AsianBrain.com

1 komentar:

D.K. mengatakan...

like this b(^_^)d quotenya halle bery!